Motivasi adalah sebuah alasan atau dorongan seseorang untuk bertindak. Orang yang tidak mau bertindak sering kali disebut tidak memiliki motivasi. Alasan atau dorongan itu bisa datang dari luar maupun dari dalam diri. Sebenarnya pada dasarnya semua motivasi itu datang dari dalam diri, faktor luar hanyalah pemicu munculnya motivasi tersebut. Motivasi dari luar adalah motivasi yang pemicunya datang dari luar diri kita. Sementara meotivasi dari dalam ialah motivasinya muncul dari inisiatif diri kita.

Pada dasarnya motivasi itu hanya dua, yaitu untuk meraih kenikmatan atau menghindari dari rasa sakit atau kesulitan. Uang bisa menjadi motivasi kenikmatan maupun motivasi menghindari rasa sakit. Jika kita memikirkan uang supaya kita tidak hidup sengsara, maka disini alasan seseorang mencari uang untuk menghindari rasa sakit. Sebaliknya ada orang yang mengejar uang karena ingin menikmati hidup, maka uang sebagai alasan seseorang untuk meraih kenikmatan.


Motivasi Kuliah :
Motivasi saya berkuliah adalah untuk mendapatkan ilmu, gelar, dan ijazah yang nanti sebagai bekal saya untuk bekerja. Karena untuk bekerja minimal harus mempunyai gelar sarjana dan skill. Sejak dari kecil hingga saya besar sekarang ini segala sesuatunya orang tua saya yang selalu menyediakan segala kebutuhannya. Bagi saya, walaupun kedua orang tua saya yang membiayai nya akan tetapi saya malu pada diri saya sendiri yang belum bisa membantu kedua orang tua saya dalam hal keuangannya. Niat saya lulus kuliah nanti saya ingin langsung mencari pekerjaan yang sesuai dengan bidang saya. Karena saya ingin menjadi orang yang benar - benar bisa membahagiakan dan membantu kedua orang tua saya dengan cara membalas budi nya yang telah membesarkan saya hingga sekarang ini.
Manajemen Konflik.....
Manajemen konflik merupakan serangkaian aksi dan reaksi antara pelaku maupun pihak luar dalam suatu konflik. Manajemen konflik termasuk pada suatu pendekatan yang berorientasi pada proses yang mengarahkan pada bentuk komunikasi (termasuk tingkah laku) dari pelaku maupun pihak luar dan bagaimana mereka mempengaruhi kepentingan (interests) dan interpretasi. Bagi pihak luar (di luar yang berkonflik) sebagai pihak ketiga, yang diperlukannya adalah informasi yang akurat tentang situasi konflik. Hal ini karena komunikasi efektif di antara pelaku dapat terjadi jika ada kepercayaan terhadap pihak ketiga.

Sumber :
http://jepits.wordpress.com/2007/12/19/manajemen-konflik-definisi-dan-teori-teori-konflik/

Peran Manajemen Konflik.....
Dalam sebuah organisasi, pekerjaan individual maupun sekelompok pekerja saling terkait dengan pekerjaan pihak-pihak lain. Ketika suatu konflik muncul didalam sebuah organisasi, penyebabnya selalu diidentifikasikan sebagai komunikasi yang kurang baik.
Para manajer bergantung kepada keterampilan berkomunikasi mereka dalam memperoleh informasi yang diperlukan dalam proses perumusan keputusan, demikian pula untuk mensosialisasikan hasil keputusan tersebut kepada pihak-pihak lain.
Salah satu titik penting dari tugas seorang manajer dalam melaksanakan komunikasi yang efektif didalam organisasi bisnis yang ditanganinya adalah memastikan bahwa arti yang dimaksud dalam instruksi yang diberikan akan sama dengan arti yang diterima oleh penerima instruksi demikian pula sebaliknya (the intended meaning of the same). Hal ini harus menjadi tujuan seorang manejer dalam semua komunikasi yag dilakukannya.
Dalam hal me-manage bawahannya, manajer selalu dihadapkan pada penentuan tuntuan pekerjaan dari setiap jabatan yang dipegang dan ditangani oleh bawahannya (role expectaties) dan konflik dapat menimbulkan ketegangan yang akan berefleksi buruk kepada sikap kerja dan perilaku individual. Manajer yang baik akan berusaha untuk meminimasasi konsukensi negatif ini dengan cara membuka dan mempertahankan komunikasi dua arah yang efektif kepada setiapanggota bawahannya. Disinilah manajer dituntut untuk memenuhi sisi.

Sumber :
http://www.scribd.com/doc/32996025/manajemen-konflik-sebuah-tugas-kuliah

Memanage Manajemen Konflik.....
-Memberikan saluran baru untuk saling berkomunikasi.
-Menghasilkan distribusi/pembagian sumber daya yang lebih merata didalam suatu organisasi.
-Menumbuhkan semangat yang baru kepada anggota organisasi (karyawan/staff)
-Menumbuhkan dan membantu setiap anggota agar saling memahami perbedaan pekerjaan serta tanggung jawab.
-Memberikan saluran kesempatan agar dapat menyalurkan perasaan emosi.

Sumber :
http://semangatbelajar.com/tag/cara-lolos-manajemen-konflik/





Pengertian Organisasi Statis & Organisasi Dinamis !!!!!

Pengertian Organisasi dalam Arti Statis
Organisasi statis adalah gambaran secara skematis tentang hubungan kerjasama antara orang-orang yang terdapat dalam suatu usaha untuk mencapai sesuatu tujuan.

Pengertian Organisasi dalam Arti Dinamis
Organisasi dinamis adalah setiap kegiatan yang berhubungan dengan usaha merencanakan skema organis, mengadakan departemenisasi, menetapkan wewenang, tugas, dan tanggung jawab dari orang-orang di dalam suatu badan/organisasi. Atau di singkat sebagai kegiatan-kegiatan mengorganisir yaitu kegiatan menetapkan susunan organisasi suatu usaha.

KONSEP DASAR DAN TEORI ORGANISASI

A. Konsep Dasar Organisasi.

Secara konseptual ada dua batasan yang perlu dikemukakan di sini, yakni istilah "organization" sebagai kata benda dan "organizing" (pengorganisasian) sebagai kata kerja, menunjukkan pada rangkaian aktivitas yang harus dilakukan secara sistematis.

Organisasi adalah suatu sistem, mempunyai struktur dan perencanaan yang dilakukan dengan penuh kesadaran, di dalamnya orang-orang bekerja dan berhubungan satu sama lain dengan suatu cara yang terkoordinasi, kooperatif, dan dorongan-dorongan guna mencapai tujuan-tujuan yang telah ditetapkan (Beach, 1980; Champoux, 2003).Apabila kita membicarakan organisasi sebagai suatu sistem, berarti memandangnya terdiri dari unsur-unsur yang saling bergantungan dan di dalamnya terdapat sub-sub sistem. Sedangkan struktur di sini mengisyaratkan bahwa di dalam organisasi terdapat suatu kadar formalitas dan adanya pembagian tugas atau peranan yang harus dimainkan oleh anggota-anggota kelompoknya.

Istilah organisasi dapat pula diartikan sebagai suatu perkumpulan atau perhimpunan yang terdiri dari dua orang atau lebih punya komitmen bersama dan ikatan formal mencapai tujuan organisasi, dan di dalam perhimpunannya terdapat hubungan antar anggota dan kelompok dan antara pemimpin dan angota yang dipimpin atau bawahan (Beach and Reinhartz, 2004; Bush and Middlewood, 2005).

Dari kedua definisi di atas, dapat dinyatakan betapa pentingnya organisasi sebagai alat administrasi dan manajemen dalam melaksa¬nakan segala kebijakan/keputusan yang dibuat pada tingkatan admi¬nistratif maupun manajerial. Dalam hubungan ini, hakiki organisasi dapat ditinjau dari dua sudut pandangan. Pertama, organisasi dipan¬dang sebagai wadah, tempat di mana kegiatan administrasi dan manajemen dilaksanakan. Kedua, sebagai proses yang berusaha menyoroti interaksi (hubungan) antara orang-orang yang terlibat di dalam organisasi itu.

Proses pengorganisasian mencakup kegiatan¬-kegiatan berikut:

1. Pembagian kerja yang harus dilakukan dan menugaskannya pada individu tertentu, kelompok-kelompok dan departemen.

2. Pembagian aktivitas menurut level kekuasaan dan tanggungjawab.

3. Pembagian/pengelompokkan tugas menurut tipe dan jenis yang berbeda-beda.

4. Penggunaan mekanisme koordinasi kegiatan individu dan kelompok.

5. Pengaturan hubungan kerja antara anggota organisasi.

B. Unsur-Unsur Organisasi

Pada hakikatnya organisasi terbentuk dari sekelompok orang, kerja sama dan tujuan bersama. Terdapat 5 cara seseorang menjadi anggota kelompok formal (Filley et al., 1976 dalam Puxty,1990 : 183), yakni

  1. Karena ditunjuk oleh pimpinan.
  2. Dipilih oleh kelompok.
  3. Dipilih oleh perwakilan dari luar kelompok.
  4. Alasan sebagai volunteer (sukarela).
  5. Karena ex-officio suatu jabatan dalam kelembagaan.

C. Teori-Teori Organisasi

Para ilmuan sejak lama menyadari bahwa adanya teori-teori dari berbagai disiplin ilmu yang berbeda memunculkan pertanyaan, perbedaan pandangan suatu masalah, dan isu organisasi. Walaupun demikian, fenomena ini justru membantu para ilmuan untuk memberikan sejumlah jawaban terhadap 1 (satu) persoalan yang sama. Dengan berpegang kepada sejumlah teori dan konsep, kita dapat menghadirkan berbagai pandangan (perspectives) untuk mengkaji isu, masalah, dan pertanyaan yang sama tentang organisasi (Champoux, 2003).

Perkembangan teori-teori organisasi dapat dilihat dan dikaji sejak tahun-tahun pertama abad keduapuluh yang secara garis besar dapat diikhtisarkan menjadi 4 (empat) kelompok besar yakni classic, behavioural, system, dan contingency.

1. Classic

Pada mulanya teori administrasi/manajemen atau organisasi telah dirancang secara tradisional/klasik, Terdapat 3 (tiga) kategori pokok pendekatan klasik ini: scientific management; (2) administrative management:dan (3) the bureaucratic model of or¬ganization (Beach, 1980: 133).

a. Scientific management.

Pendiri gerakan manajemen ilmiah ini adalah Frederick W. Taylor (1856-1915), seorang Insinyur dan ahli manajemen Amerika. Dia tidak menciptakan teori umum mengenai organisasi; namun hanya mengusulkan sejumlah teknik dan filsafat yang diturunkan dari pengalamannya yang lebih luas di bidang manajemen dan konsultan. Dia menaruh perhatian pada manajemen pabrik dan efisiensi dan memperkenalkan konsep dan teknik analisa/studi jabatan, analisa waktu, standarisasi jabatan, specialisasi tugas, penentuan keseimbangan kerja, seleksi pegawai secara teliti, teknik pelatihan staf, dan kompensasi berupa insentif gaji untuk membantu mencapai hasil kerja yang lebih tinggi.Taylor memindahkan tanggungjawab kegiatan perencanaan yang semula ditangani para pekerja (bawahan) diserahkan kepada seorang spesialis manajemen. Dia juga memperkenalkan sistem pengelolaan pabrik yang disebut dengan functional foremanship (kepengawasan fungsional yang dilakukan para mandor). Meskipun tidak ber¬tahan lama, sistem ini merupakan pembuka jalan ke arah perluasan Perecanaan staf dan sistem pengawasan di pabrik-pabrik.

Secara umum, kita memandang bahwa gerakan manajemen ilmiah yang dipelopori Taylor diarahkan pada pencapaian produktivitas kerja yang tinggi, keuntungan yang lebih besar, biaya murah, dan sistem pengawasan mesin-manusia yang lebih efektif.

b. Administrative Management.

Kalau scientific management memfokuskan perhatiannya pada organisasi dari level manajemen bawahan (shop management), maka para teoritisi manajemen administratif memandang organisasi dari puncak (from the top-down). Para pemuka manajemen administratif ini antara lain adalah: Henri Fayol, seorang Industrialis Perancis; L. Gulick, spesialis administrasi publik dan akademisian; Lyndall Urwick, seororang teoritisi dan Konsultan Inggris; James D. Mooney dan Alan C Reiley, pimpinan dari General Motor, Amerika (Burhanuddin, 1994).

Para teoritisi manajemen adminisitratif tersebut menguman¬dangkan prinsip-prinsip organisasi dan manajemen secara umum. Meskipun prinsip-prinsip yang mereka kemukakan berbeda satu sama lain, namun pada umumnya mereka mempunyai kesatuan proposisi sebagai berikut :

1) Spesialisasi fungsi dan pembagian kerja penting bagi efisiensi.

2) Tanggung jawab dan kekuasaan supervisor dan manajer harus dilukiskan secara jelas. Di sana harus terdapat garis kekuasaan secara jelas, dari atas ke bawah. Kekuasaan harus mengalir dari atas ke bawah, melalui struktur organisasi yang ada. Tanggung jawab harus sepadan dengan kekuasaan. Setiap anggota organisasi hanya memiliki satu pimpinan atau komando (unity of command).

3) Koordinasi fungsi dan anggota kelompok harus dilakukan oleh manajer di setiap unit.

4) Segala perintah, informasi dan pengaduan-pengaduan harus disalurkan melalui garis kekuasaan yang sudah ditetapkan.

5) Jumlah bawahan yang harus diawasi oleh seorang supervisor dibatasi antara 5 atau 6 orang. Namun belakangan formulasi demikian tidak begitu diterima, dan diperluas dengan batasan jumlah orang-orang yang diawasi sesuai dengan situasi atau kompleksitas kerja atau faktor-faktor lain.

6) Pertama-tama, rancanglah organisasi dan tugas-tugas kemudian temukanlah orang - orang yang dapat menangani tugas-tugas yang telah dirumuskan tersebut. Janganlah membentuk pekerjaan (job) untuk dicocokkan pada kemampuan dan minat individual.

Hati-hati dari ancaman virus (celah keamanan) file PDF


Beberapa minggu ini, salah satu berita yang banyak beredar tentang keamanan (security) adalah celah keamanan yang dapat muncul dari sebuah file PDF. Spesifikasi file PDF yang baru saat ini memang begitu canggih. File PDF saat ini sudah bisa menyertakan berbagai data tambahan, seperti : video, suara, javascript, object 3D dan lainnya.

Di satu sisi ini menjadikan file PDF semakin lengkap, tetapi ada sisi lain yang bisa memunculkan ancaman yang cukup berbahaya.

Didier Stevens, seorang profesional keamanan dan blogger menemukan fitur di format file PDF yang memungkinkan menyertakan file EXE ke dalam PDF dan menjalankannya melalui program pembaca PDF terkenal seperti Foxit Reader atau Adobe Reader. Termasuk juga menjalankan file lain ketika membuka file pdf. Selengkapnya bisa membaca tulisannya “Escape from PDF

Bahkan dengan Foxit Reader yang belum di update ( masih dibawah versi 3.2.1 ), file EXE yang ada di PDF dapat berjalan tanpa ada peringatan apapun. Tetapi hal ini sudah diperbaiki di versi terbarunya. Dengan Adobe Reader, masih muncul peringatan jika file PDF akan menjalankan file EXE atau program lain. Tetapi peringatan ini bisa di manipulasi agar pengguna meng-klik tombol Open.

Bagi yang ingin mengetes keamanan program PDF reader yang ada di komputer, download contoh file PDF buatan Didier Stevens ini launch-action-cmd.zip. Kemudian jalankan dengan program pembaca PDF. Saya menggunakan Adobe Reader 9.1.0 muncul peringatan dengan pilihan Open atau Do not open. Ketika di klik do not open tidak terjadi apa-apa, dan jika klik open, PDF akan membuka command prompt. Ketika di test menggunakan Foxit Reader 3.1.1, begitu file pdf dibuka, command prompt langsung berjalan tanpa ada peringatan.

Tips agar lebih aman

Jika sudah biasa menggunakan Foxit Reader untuk membaca file PDF, pastikan sudah menggunakan versi terbaru. Karena versi baru jauh lebih aman dibanding versi lama, lihat halaman download Foxit Reader

Jika di komputer menggunakan Adobe Reader, versi lama masih rentan terhadap ancaman ini ( terutama versi 9.3.1 ke bawah dan versi 8.2.1 ke bawah). Selain update dengan versi terbaru (Download Adobe Reader), ada beberapa tips yang bisa dilakukan untuk mengurangi dampak dari celah keamanan ini. Berikut langkahnya :

  1. Buka Adobe Reader atau Adobe Acrobat
  2. Buka menu Edit > Preferences
  3. Mencegah file PDF menjalankan program lain : Pilih menu Trust ManagerAllow opening of non-PDF file attachments with external applications kemudian hilangkan tanda check
  4. Mencegah PDF menjalankan Javascript: pilih menu Javascript dan hilangkan tanda cek Enable Javascript
  5. Mencegah PDF otomatis membuka file di web : pilih menu Internet dan hilangkan tanda cek Display PDF in browser
  6. Klik OK untuk menutup program

Karena begitu luasnya penggunaan file PDF, sebaiknya hati-hati ketika mendapatkan file PDF dari email atau internet, apalagi dari sumber yang belum dipercaya. Alternatif lain selain menggunakan versi terbaru adalah menggunakan program pembaca PDF yang tidak populer semisal Sumatra PDF, meski dengan fitur yang sederhana, tetapi lebih aman akan hal ini.